BeritaPendidikan

Gubernur Khofifah: School Food Care Wujud Pendidikan Berbasis Ketahanan Pangan dan Karakter Siswa

6
×

Gubernur Khofifah: School Food Care Wujud Pendidikan Berbasis Ketahanan Pangan dan Karakter Siswa

Sebarkan artikel ini

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi inovasi School Food Care yang dikembangkan dan  dikelola langsung oleh para siswa dengan pendampingan guru di SMA Negeri 1 Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Apresiasi tersebut disampaikan saat meninjau langsung lokasi School Food Care, di sekolah tersebut, Selasa (28/10) sore.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, usai menyaksikan gladi bersih Tes Kompetensi Akademik (TKA) di SMA Negeri 1 Pandaan, Gubernur Khofifah juga  mendorong agar program tersebut menjadi inspirasi dan percontohan nasional bagi pendidikan berbasis ketahanan pangan berkelanjutan di lingkungan sekolah.

Dalam peninjauannya itu, Gubernur Khofifah turut memanen hasil produksi berupa sayur pakcoy, ikan lele, hingga pisang cavendish yang dibudidayakan langsung di area sekolah. Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga menanam pohon alpukat di halaman sekolah sebagai simbol komitmen bersama dalam menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.

“Ini adalah pertama kalinya bagi saya mengunjungi School Food Care di SMAN 1 Pandaan Pasuruan. Sangat lengkap dan beragam. Ada berbagai jenis sayur mayur, kolam ikan bahkan juga kebun pisang,” ucapnya. 

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Optimistis MTQ XXXI di Jember Lahirkan Juara yang Antarkan Jatim Unggul di MTQ Nasional 2026

Menurut Khofifah, program ini sangat relevan dengan kebutuhan saat ini, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Para siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung dalam mengelola budidaya pangan di lingkungan sekolah.

“Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo kaitan ketahanan pangan nasional, maka hari ini kita mulai dengan menanamkan semangat menanam kepada para siswa. Harapannya kita mampu membentuk murid sehat, berkarakter, dan berprestasi menuju Indonesia Emas 2045 mendatang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Khofifah menekankan bahwa kegiatan School Food Care tidak hanya berfokus pada aspek ketahanan pangan, tetapi juga dapat menjadi bagian integral dari proses pembelajaran di sekolah. 

Kegiatan tersebut dinilainya dapat diintegrasikan dengan materi kurikulum, termasuk praktik kewirausahaan atau entrepreneurship bagi para siswa.

“School Food Care bisa dikembangkan menjadi bagian dari kegiatan praktik siswa sesuai dengan materi pelajaran. Di sini para murid bisa belajar menanam, merawat, memanen, bahkan mengelola hasilnya secara produktif. Ini adalah pembelajaran yang menyenangkan sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha,” ucapnya

Baca Juga :  Jelang Peluncuran dan Operasional 14 Juli Mendatang, Gubernur Khofifah Pastikan  Kesiapan 19  Sekolah Rakyat di Jatim

Saat ini, sebanyak 29 SMA dan 22 SMK Negeri di Jawa Timur telah mengembangkan program School Food Care dengan berbagai jenis tanaman produktif yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah. Tanaman yang dikembangkan meliputi sayur-mayur, tomat, cabai, pisang, ubi-ubian, aneka buah seperti nanas dan alpukat, hingga kacang-kacangan.

“Keuletan dan kolaborasi dari seluruh elemen di sekolah berhasil membawa School Food Care menjadi sesuatu yang luar biasa menurut saya. Sudah ada 29 SMA dan 22 SMK Negeri yang melakukan School Food Care," Katanya.

Atas pengembangan lahan produktif di lingkungan sekolah melalui program School Food Care, Khofifah telah memberikan penghargaan dalam ajang SMA Award 2025 kepada sekolah-sekolah berprestasi, yaitu: Juara 1 diraih oleh SMAN Tenggarang Bondowoso, Juara 2 oleh SMAN 1 Tanggul Jember, dan Juara 3 oleh SMAN Dampit Kabupaten Malang.

Diakhir ia menyampaikan, pemanfaatan lahan sekolah secara produktif tidak hanya menghasilkan produk pangan, tetapi juga memberi nilai tambah dalam membentuk karakter kemandirian dan tanggung jawab siswa. 

"Dengan cara ini, hasil dari praktik pertanian sekolah bisa menjadi bagian dari proses pembelajaran yang produktif, baik bagi murid maupun bagi guru,” katanya.

Baca Juga :  Hadiri Pembukaan Munas APEKSI 2025, Wagub Emil Sebut Sinergitas dan Kolaborasi Jadi Kunci Jalankan Roda Pemerintahan

"Ke depan, saya berharap sekolah-sekolah yang memiliki lahan cukup luas, dan produktif namun belum termanfaatkan secara maksimal bisa ikut mengembangkan program ini,” imbuhnga.