Kementerian Agama (Kemenag) memastikan seluruh layanan untuk jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi telah siap. Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Muchlis M Hanafi, menyampaikan bahwa kesiapan ini mencakup akomodasi, konsumsi, transportasi, layanan umum, hingga layanan puncak ibadah haji di Masyair Muqaddasah.
Jemaah dijadwalkan masuk asrama haji mulai 1 Mei 2025 dan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci pada 2 Mei. Kemenag telah menyiapkan 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah untuk menampung 203.320 jemaah reguler. Di Makkah, hotel berjarak maksimal 4,5 km dari Masjidil Haram, sedangkan di Madinah seluruhnya berada di kawasan Markaziyah.
Untuk transportasi, disediakan tiga jenis layanan: antar kota perhajian (Madinah-Makkah-Jeddah), bus shalawat dari hotel ke Masjidil Haram, dan angkutan saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Dalam hal konsumsi, jemaah akan mendapatkan total 127 kali makan: 84 kali di Makkah, 27 kali di Madinah, dan 15 kali saat puncak ibadah haji. Kemenag bekerja sama dengan 55 perusahaan katering di Makkah dan 21 di Madinah, dengan sekitar 25,8 juta box makanan disiapkan. Sebagian besar bumbu dan lauk siap saji seperti rendang dan opor dipasok dari Indonesia.
Pada masa puncak haji, 8–13 Zulhijjah, Kemenag menggandeng 8 perusahaan penyedia layanan, menggantikan sistem lama berbasis muassasah Asia Tenggara. Proses seleksi dilakukan sejak Desember 2024 dari total 43 perusahaan pendaftar, dan 8 terbaik dipilih untuk mendampingi jemaah selama ibadah berlangsung.