Berita

Kemenpar Susun Roadmap Keselamatan Wisata 2025-2030 untuk Wujudkan Zero Accident

11
×

Kemenpar Susun Roadmap Keselamatan Wisata 2025-2030 untuk Wujudkan Zero Accident

Sebarkan artikel ini

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tengah menyusun strategi komprehensif untuk meningkatkan standar keselamatan di berbagai destinasi wisata Indonesia. Langkah ini diwujudkan melalui penyusunan roadmap keselamatan pariwisata 2025-2030, penguatan standar operasional, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, keselamatan wisatawan merupakan aspek krusial yang harus menjadi prioritas bersama. “Tanpa sistem keselamatan yang kuat, pariwisata tidak akan berkelanjutan apalagi mampu bersaing secara global,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi K/L Terkait Isu Keselamatan Wisatawan di Destinasi Wisata secara daring, Rabu (2/7/2025).

Dalam rapat tersebut, Menpar menyoroti sejumlah isu kritis yang perlu segera ditangani, mulai dari keselamatan transportasi, pengelolaan daya tarik wisata, hingga pengaturan kapasitas pengunjung. “Target kita jelas, yaitu zero accident di seluruh destinasi pariwisata Indonesia. Satu kejadian saja dapat merusak kepercayaan wisatawan dan mencoreng citra Indonesia di mata dunia,” tegasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenpar menggandeng berbagai kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas lokal dalam menyusun rencana aksi terpadu. Langkah konkret yang sedang digarap antara lain penyempurnaan mitigasi risiko, sistem peringatan dini, respons darurat, serta pengawasan berkelanjutan terhadap wahana hiburan hingga ekowisata.

Baca Juga :  Dampingi Wapres Gibran Ziarah Makam Bung Karno, Gubernur Khofifah: Jadikan Semangat Nasionalisme Sebagai Pedoman Berbangsa dan Bernegara

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menetapkan 43 jenis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang kepariwisataan.

“Dari jumlah tersebut, 14 SKKNI masuk dalam kategori keselamatan tinggi, 7 SKKNI keselamatan menengah, dan 22 SKKNI keselamatan rendah. Ini menjadi dasar penting dalam pelatihan dan sertifikasi SDM pariwisata,” jelasnya.

Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emy Freezer, menambahkan perlunya penyusunan peta risiko pariwisata dan rute evakuasi standar. “Berkaca dari insiden di Gunung Rinjani, kita perlu memperkuat SOP tanggap darurat, pelatihan pemandu lokal, dan pendirian titik penyelamatan di area wisata,” ujarnya.

Kemenpar juga mendorong penyusunan Safe Tourism Roadmap 2025-2030 sebagai panduan lintas sektor dalam mewujudkan destinasi wisata yang aman dan nyaman. “Kolaborasi yang kuat akan memastikan setiap wisatawan merasa terlindungi, sekaligus meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di kancah global,” pungkas Menpar Widiyanti.

Dengan langkah strategis itu, Kemenpar berkomitmen menciptakan ekosistem pariwisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga menjamin keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh wisatawan.