PendidikanSosial & Budaya

Gubernur Khofifah: Energi Kolektif Pemuda Jadi Kunci Bangkitkan Indonesia yang Berdaya dan Berkeadaban

7
×

Gubernur Khofifah: Energi Kolektif Pemuda Jadi Kunci Bangkitkan Indonesia yang Berdaya dan Berkeadaban

Sebarkan artikel ini

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri pembukaan Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-33 yang mengusung tema “Energi Kolektif untuk Negeri” di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/10).

Dalam forum nasional yang mempertemukan ribuan kader IMM dari seluruh Indonesia itu, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya sinergi kolektif antar pemuda, lintas organisasi, dan elemen bangsa dalam membangun masa depan Indonesia yang berdaya dan berkeadaban.

Menurutnya, hal tersebut menjadi pesan mendalam bahwa Tanwir IMM bukan sekadar forum organisasi, tetapi wadah menyiapkan pemimpin strategis bangsa yang siap menggerakkan perubahan.

"Saya rasa ini sangat penuh makna bagaimana IMM menyiapkan masa depan. Terutama dengan membangun sinergi untuk bersama-sama secara kolektif membangun negeri. Menurut saya ide yang luar biasa," lanjutnya.

Menurutnya, semangat sinergi dan kolaborasi dalam Tanwir IMM ini sangat dirasakannya. Terlebih dengan latar belakangnya sebagai kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebelum akhirnya mengepalai Muslimat NU.

Lebih jauh, dirinya mengatakan bahwa persaudaraan antara Muhammadiyah dan NU juga sudah terjalin sejak lama. Di mana, ijazah atau sanad keilmuan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari sama-sama diberikan kepada ummat Islam di Indonesia.

Baca Juga :  Ithlaq Hari Santri Nasional 2025, Gubernur Khofifah: Santri Harus Siap Hadapi Tantangan Global dengan Akhlak dan Ilmu Pengetahuan

"Yang ingin saya sampaikan adalah persaudaraan ini begitu kuat, persahabatan ini begitu kuat. Maka antara pilar-pilar bangsa ini harus membangun persaudaraan, persatuan, kebersamaan dalam berbagai program," katanya.

"Selamat bertanwir bagi IMM. Mudah-mudahan seluruh yang hadir ini akan memberikan sinergi terutama bagi implementasi keputusan-keputusan strategis nanti. Tetaplah membangun sinergi, tetaplah membangun kolaborasi. Bangun negeri ini dengan seluruh energi," pesan Khofifah menambahkan.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin yang hadir sebagai narasumber mengatakan bahwa perjalanan panjangnya menjadi seorang aktivis, wiraswasta, dan akhirnya menjadi pimpinan lembaga membuatnya dapat mengeluarkan istilah Green Democracy.

Secara filosofis, istilah paten yang relatif baru tersebut diasosiasikan dengan sesuatu yang segar, tumbuh, dan berkesinambungan.

"Sehingga kita bukan hanya berpikir tentang bagaimana ekonomi tumbuh, tapi berpikir juga bagaimana ekologi bisa kita amankan, selamatkan, dan kita jaga dengan baik. Green Democracy juga berarti negara harus memastikan bahwa demokrasi terus hidup dan pro-youth. Maka, anak muda jangan takut masuk ke dunia politik," ungkapnya.

Baca Juga :  Rektor Unipdu Jombang Hadiri Pembukaan Forum Internasional dalam Musywil ke-IV UKM Pagar Nusa Jawa Timur

"Kepemimpinan muda itu bukan hal baru. Dari zaman Rasulullah dulu, sudah ditujukan bahwa memang energi terkuat itu energi kepemimpinan muda. Jadi, tidak usah ragu bahwa generasi muda adalah generasi yang akan meneruskan estafet dan penentu arah bangsa," tambah Sultan.

Dalam kesempatan yang sama,  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa kedatangannya karena dua alasan fundamental. Yakni, karena masa depan bangsa ini ada di tangan pemuda.

"Tapi yang dimaksud adalah pemuda yang berproses, pemuda yang betul-betul menyiapkan diri. Dan IMM adalah salah satu organisasi sebagai sumber penyiapan anak bangsa untuk kelak menjadi pemimpin bangsa. Dan alasan kedua saya adalah karena temanya menyangkut energi," terangnya.

Di akhir, Menteri Bahlil mengingatkan agar di tengah fase keterbukaan informasi, mahasiswa perlu membangun diskursus yang baik. Sehingga, mereka dapat menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.